Assalammua'laikum Wr.Wb.
Buah nangka yang sudah dibelah, selain akan kehilangan cita rasa, aroma dan keistimewaan yang dimiliki, juga tidak akan selamat dari serbuan lalat dan serangga lainnya.Lalu sudah terbuka dari bungkusnya apabila dilemparkan ke tanah yang kotor dan becek maka permen tersebut kotor,mudah disemutin dan sudah tidak dapat dimakan lagi.Begitu juga dengan perempuan, ketika dia selalu memamerkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, laki-laki hidung belang dan makhluk jenis ini akan segera datang untuk menikmatinya.
1. Menutupi Seluruh Tubuh dengan Benar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka…” (QS. An-Nur: 31)
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Berdasarkan mayoritas ulama ahli tafsir bahwa tubuh yang dikecualikan untuk ditutupi adalah wajah dan telapak tangan. Akan tetapi menutupinya lebih afdhal, Allahu a’lam.
2. Tidak Bertujuan untuk Berhias
“Janganlah kalian bertabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliah yang awal.” (QS. Al-Ahzab: 33)
3. Tidak Memakai Wewangian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki
“Rasululloh melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu Dawud)
5. Tebal, Tidak Menampakkan Kulit
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat; Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Para wanita yang disebutkan dalam hadits di atas mengenakan pakaian tapi tidak menutupi tubuh mereka, karena mereka mungkin memakai pakaian yang tipis sehingga menampakkan kulitnya, atau memakai pakaian ketat hingga menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. Padahal yang semestinya dikenakan oleh wanita saat keluar rumahnya adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak menampakkan kulit di balik pakaiannya, tidak pula membentuk tubuhnya, karena pakaian itu tebal dan lebar/lapang. (Majmu’ Al-Fatawa, 22/146)
6. Menggunakan Pakaian yang Longgar, Tidak Ketat yang Membentuk Anggota Tubuh
Berkata Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhu“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Qubthiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu kala Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Qubthiyyah-nya tidak engkau pakai?’ Kujawab: ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata: ‘Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Qubthiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya.” (HR. Dhiya Al Maqdisi)
7. Tidak Menyerupai Pakaian Wanita Kafir
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk (golongan) mereka.” (HR. Abu Daud)
8. Tidak Memakai Pakaian dengan Tujuan Mencari Ketenaran/Popularitas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Itulah hijabyang syar'i yang sesuai dengan aturan agama Islam.Berhijab bukan hanya sekedar menutupi kepala, namun seluruh aurat.Memakai hijab yang syar'i ngak keliatan cantik???Kata siapa???Cantik jelek itu relatif kali..!!Lagi pula kencantikan bukan untuk diumbar...!!Untuk apa cantik di mata manusia namun, jelek di mata Allah SWT. ..?
Mau berhijab tapi akhlak masih ngak bagus...? Justru itu berhijablah, insyaallah hijab akan menjaga kita perbuatan keji.Contohnya,ketika kita akan berbicara kasar atau pacaran pasti kita kan mikir "gue kan berhijab kayaknya kalo kayak begitu, bukan gue banget..!" Lagi pula hijab dan akhlak adalah 2 hal yang berbeda.Hijab adalah perintahlangsung dari Allah SWT. dan WAJIB hukumnya bagi setipa muslimah. Sedangkan akhlak tergantung pada sifat individu masing -masing.
Sumber :
http://abuhudzaifahthalibi.wordpress.com/2012/02/09/kisah-dua-permen/
http://www.al-shia.org/html/id/service/maqalat/044.htm
http://hautebotique.blogspot.com/2013/01/Dalil-dalil-Tentang-Wajibnya-Memakai-Hijab.html
http://hafarahijab.wordpress.com/2013/04/10/begini-harusnya-hijab/
Buah nangka yang sudah dibelah, selain akan kehilangan cita rasa, aroma dan keistimewaan yang dimiliki, juga tidak akan selamat dari serbuan lalat dan serangga lainnya.Lalu sudah terbuka dari bungkusnya apabila dilemparkan ke tanah yang kotor dan becek maka permen tersebut kotor,mudah disemutin dan sudah tidak dapat dimakan lagi.Begitu juga dengan perempuan, ketika dia selalu memamerkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, laki-laki hidung belang dan makhluk jenis ini akan segera datang untuk menikmatinya.
Oleh sebab itu para wanita muslim dianjurkan untuk mengenakan hijab seperti yang terdapat pada firman berikut :
1.Dan
katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka dan janganlah mereka menghentakkan
kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan (seperti
khalkhal yang di pakai oleh wanita-wanita arab); bahkan badan sampai
pergelangan tangan dan juga kaki harus ditutup.(QS. An-Nur : 31)
2. Wahai Nabi! Katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin,Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga
mereka tidak di ganggu.(Q.S. Al Ahzab : 59)
Selain firman Allah adapula hadits yang mewajibkan berhijab yaitu, hadist,bahwasannya ketika Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasullulah dengan pakaian yang tipis, lantas rasullulah berpaling darinya dan berkata "Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah encapai usia haid (akil baligh) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini" sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (H.R. Abu Daud dan Baihaqi)
Seiring perkembangan zaman sekarang banyak sekali model - model hijab yang sering disebut dengan hijab gaul.Zaman sekarang hijab sudah tidak dianggap kuno.Namun, tahukah kalian hijab yang syar'i itu seperti apa?Apakah seperti hijab - hijab dibawah ini ?
Tentulah bukan seperti gambar-gambar di atas jelas - jelas tertera banyak kesalahan pada gambar- gamba di atas.Lalu seperi apa....?Berikut syarat - syarat hijab syar'i :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka…” (QS. An-Nur: 31)
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Berdasarkan mayoritas ulama ahli tafsir bahwa tubuh yang dikecualikan untuk ditutupi adalah wajah dan telapak tangan. Akan tetapi menutupinya lebih afdhal, Allahu a’lam.
2. Tidak Bertujuan untuk Berhias
“Janganlah kalian bertabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliah yang awal.” (QS. Al-Ahzab: 33)
3. Tidak Memakai Wewangian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki
“Rasululloh melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu Dawud)
5. Tebal, Tidak Menampakkan Kulit
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat; Suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Para wanita yang disebutkan dalam hadits di atas mengenakan pakaian tapi tidak menutupi tubuh mereka, karena mereka mungkin memakai pakaian yang tipis sehingga menampakkan kulitnya, atau memakai pakaian ketat hingga menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. Padahal yang semestinya dikenakan oleh wanita saat keluar rumahnya adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak menampakkan kulit di balik pakaiannya, tidak pula membentuk tubuhnya, karena pakaian itu tebal dan lebar/lapang. (Majmu’ Al-Fatawa, 22/146)
6. Menggunakan Pakaian yang Longgar, Tidak Ketat yang Membentuk Anggota Tubuh
Berkata Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhu“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pernah memakaikanku baju Qubthiyyah yang tebal. Baju tersebut dulu dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada istriku. Suatu kala Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menanyakanku: ‘Kenapa baju Qubthiyyah-nya tidak engkau pakai?’ Kujawab: ‘Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah’. Beliau berkata: ‘Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Qubthiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya.” (HR. Dhiya Al Maqdisi)
7. Tidak Menyerupai Pakaian Wanita Kafir
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk (golongan) mereka.” (HR. Abu Daud)
8. Tidak Memakai Pakaian dengan Tujuan Mencari Ketenaran/Popularitas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Itulah hijabyang syar'i yang sesuai dengan aturan agama Islam.Berhijab bukan hanya sekedar menutupi kepala, namun seluruh aurat.Memakai hijab yang syar'i ngak keliatan cantik???Kata siapa???Cantik jelek itu relatif kali..!!Lagi pula kencantikan bukan untuk diumbar...!!Untuk apa cantik di mata manusia namun, jelek di mata Allah SWT. ..?
Mau berhijab tapi akhlak masih ngak bagus...? Justru itu berhijablah, insyaallah hijab akan menjaga kita perbuatan keji.Contohnya,ketika kita akan berbicara kasar atau pacaran pasti kita kan mikir "gue kan berhijab kayaknya kalo kayak begitu, bukan gue banget..!" Lagi pula hijab dan akhlak adalah 2 hal yang berbeda.Hijab adalah perintahlangsung dari Allah SWT. dan WAJIB hukumnya bagi setipa muslimah. Sedangkan akhlak tergantung pada sifat individu masing -masing.
.
Hadits riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti
Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas
Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika
seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang
layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak
tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi) - See more at:
http://hautebotique.blogspot.com/2013/01/Dalil-dalil-Tentang-Wajibnya-Memakai-Hijab.html#sthash.SbDrDdpo.dpuf
.
Hadits riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti
Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas
Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika
seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang
layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak
tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi) - See more at:
http://hautebotique.blogspot.com/2013/01/Dalil-dalil-Tentang-Wajibnya-Memakai-Hijab.html#sthash.SbDrDdpo.dpuf
Wassalammua'laikum Wr.Wb.
.
Hadits riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti
Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas
Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika
seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang
layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak
tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi) - See more at:
http://hautebotique.blogspot.com/2013/01/Dalil-dalil-Tentang-Wajibnya-Memakai-Hijab.html#sthash.SbDrDdpo.dpuf
.
Hadits riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti
Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas
Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika
seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang
layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak
tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi) - See more at:
http://hautebotique.blogspot.com/2013/01/Dalil-dalil-Tentang-Wajibnya-Memakai-Hijab.html#sthash.SbDrDdpo.dpuf
Sumber :
http://abuhudzaifahthalibi.wordpress.com/2012/02/09/kisah-dua-permen/
http://www.al-shia.org/html/id/service/maqalat/044.htm
http://hautebotique.blogspot.com/2013/01/Dalil-dalil-Tentang-Wajibnya-Memakai-Hijab.html
http://hafarahijab.wordpress.com/2013/04/10/begini-harusnya-hijab/
