Saturday, September 23, 2017

ESSAY TENTANG BIDIKMISI

Assalamu'alaykum :)

Sesuai dengan janji gue, gue akan share essay buatan gue tentang bidikmisi. Iyaa walaupun gak menang, tapi mudah  - mudahan dapat bermanfaat dan menginspirasi. Terutama buat teman - teman yang mau kuliah tetapi bingung soal biaya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BIDIKMISI MENYELAMATKAN BANGSAKU

Beberapa bulan yang lalu di saat teman – teman saya yang lain sibuk memikirkan memakai baju apa dan berdandan seperti apa saat acara wisuda, saya hanya diam mendengarkan keluh kesah mereka.  Jangankan memikirkan memakai baju apa, membayar uang wisuda saja saya tidak sanggup. Bahkan, saya masih kebingungan apakah harus melanjutkan pendidikan atau harus berkerja setelah lulus SMA nanti. Kondisi keuangan keluarga saya tidak memungkinkan saya untuk berkuliah di perguruan tinggi. Ayah saya hanya seorang penjual tiket bis, sedangkan ibu saya pedagang serabutan yang memiliki empat orang anak yang masih sekolah. Saya juga bukan siswa yang terlalu pandai, yang dapat dengan mudahnya mendapatkan beasiswa.  Tapi, mimpi dan cita – cita saya terlalu besar jika saya hanya menjadi tamatan SMA.
Di tengah kebingungan saya, saya teringat pada awal perkenalan saya dengan kata “Bidikmisi”. Awal perkenalan saya dengan Bidikmisi cukup lucu bahkan bisa dibilang cukup tidak baik. Saat itu, saya duduk dibangku kelas 2 SMA. Saya bukan siswa yang paling pandai dikelas, tetapi nilai saya bisa dikatakan cukup baik. Namun, saat itu nilai saya sedang menurun drastis atau mungkin bisa dibilang paling buruk di kelas. Seperti biasa, siswa yang nilainya buruk akan dipanggil oleh guru BK. Disinilah, awal perkenalan saya dengan Bidikmisi dimulai. Nilai saya menurun bukan tanpa alasan, nilai saya menurun karena beberapa hal yang dapat dimaklumi oleh guru BK saya, mendegar hal tersebut guru saya mengatakan untuk kuliah nanti saya dapat mengajukan beasiswa Bidikmisi. Awalnya saya masih tidak mengerti dengan Bidikmisi, lalu saya mencari informasi tentang Bidikmisi melalui internet.
Menurut Wikipedia, Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Program ini dilaksanakan sejak tahun 2010. Syarat – syarat penerimaan mahasiswa beasiswa Bidikmisi juga berbeda di setiap universitas.
Tanpa berpikir panjang lagi, saya langsung menghampiri guru BK saya untuk mengajukan program beasiswa Bidikmisi. Setelah itu, saya harus melewati pengisian data – data dan formulir serta melewati proses wawancara. Selama menunggu pengumuman Bidikmisi, orang tua saya juga menyuruh saya untuk berikhtiar di tempat lain. Orang tua saya berharap agar saya mendapatkan perguruan tinggi kedinasan, agar ketika saya lulus nanti saya dapat langsung berkerja. Tetapi, lagi – lagi mimpi dan cita – cita saya terlalu besar jika saya harus tetap berdiri di zona nyaman tersebut. Setelah dua ikhtiar tersebut, saya hanya mampu berdo’a, memohon yang terbaik kepada Allah.
Qadarullah, Allah meluluskan saya untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan tidak meluluskan saya pada tes tahap terakhir di perguruan tinggi kedinasan tersebut. Awalnya sedih juga, karena tidak bisa mendapatkan apa yang orang tua saya inginkan, tetapi saya percaya Allah telah memberikan takdir terbaik-Nya untuk saya.
Bidikmisi adalah salah satu rizki terbesar dalam hidup saya dan saya sangat bersyukur mendapatkannya. Sekarang dengan bantuan beasiswa Bidikmisi saya dapat berkuliah di universitas impian saya sejak kecil. Iya, Bidikmisi menyelamatkan saya dari gelapnya masa depan serta membantu saya meraih cita – cita dan mimpi saya. Bukan hanya menyelamatkan secara ekonomi maupun akademik. Lebih dari itu, Bidikmisi membantu memperbaiki kepribadian saya. Bidikmisi membuat saya menjadi mahasiswa yang mandiri, kompetitif, dan bertanggung jawab. Bidikmisi membuat saya menjadi mandiri, karena melalui Bidikimisi saya belajar untuk tidak terus- menerus bergantung dan merepotkan orang tua. Bidikmisi membuat saya memiliki sifat kompetitif, karena para mahasiswa bidikmisi dituntut untuk terus berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Terakhir, bidikmisi menjadikan saya bertanggung jawab, karena saya sadar uang Bidikmisi adalah uang rakyat, beasiswa Bidikmisi adalah amanah dari rakyat yang harus saya jaga dan saya pergunakan sebaik mungkin.
Bidikmisi tidak hanya menyelamatkan saya, tetapi juga ribuan pemuda dan pemudi lainnya. Menurut data di Kompas.com, sejak pintu akses dibuka pada tahun 2010 hingga tahun akademik 2013/2014 saja, penerima beasiswa Bidikmisi telah mencapai jumlah 149.180 mahasiswa, termasuk mahasiswa di perguruan - perguruan tinggi swasta dan terus meningkat hingga tahun 2017.
Pemuda – pemudi penerima beasiswa Bidikmisi itu, lahir dalam keadaan yang tidak terlalu cerdas  tetapi mempunyai keinginan yang sangat besar untuk menjadi cerdas. Pemuda – pemudi itu lahir dari keluarga yang tidak sukses dan tidak kaya, tetapi memiliki keinginan yang besar untuk menjadi sukses dan kaya. Pemuda – pemudi itu tidak hanya sekedar ingin untuk mencerdaskan, menyukseskan, dan memperkaya dirinya sendiri. Tetapi, kelak pemuda – pemudi ini juga akan mencerdaskan, menyukseskan, dan memperkaya bangsa dan negaranya. 
Jadi, Bidikmisi bukan hanya telah menyelamatkan masa depan saya dan para pemuda – pemudi itu, tetapi juga masa depan Bangsa Indonesia. Bagaimana tidak ? Bidikmisi membuat kualitas pendidikan di Indonesia semakin meningkat. Dengan begitu, maka pertumbuhan Indonesia di bidang lainnya akan meningkat. Karena Bidikmisi, guru hebat  yang akan mencerdaskan otak dan hati bangsa akan tercipta. Dokter – dokter yang akan menyehatkan jasmani dan rohani rakyat Indonesia akan hadir. Para insiyur yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun akhlak Negara Indonesia akan muncul. Hakim yang akan menegakkan keadilan dengan seadil – adilnya akan lahir.
Bidikmisi juga melahirkan calon – calon pemimpin hebat yang akan membuat Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar di berbagai bidang. Sekali lagi, Bidikmisi tidak hanya menyelamatkan diriku dan teman – temanku, tetapi juga bangsaku. Kebangkitan bangsaku sudah dimulai sejak tahun 1908 dan akan terus bangkit melalui tangan pemuda – pemudinya, yang sebagian masa depan pemuda – pemudinya telah diselamatkan oleh Bidikmisi. Terima kasih Bidikmisi..! Karena dirimu, aku, teman – temanku, dan bangsaku dapat terselamatkan dari kehancuran dan kebodohan. Salam Bidikmisi !

Saturday, September 2, 2017

GENERASIKU

Bismillaah,
Assalamu'alaykum guys !! Jadi kalo sebelumnya gue ngeshare essay bikinan gue tentang plagiatisme. Ada satu lagi nih essay tentang Konstribusi Generasiku untuk Indonesiaku. Waktu disuruh bikin  ini miniml 1000 kata guys. Jadi, musti mikir banget wkwkwk. Ohiya, gue jua ada essay tentang bidikmisi, tapi lagi dilombakan jadi belom bisa gue share. Do'a-in yaa biar gue mendapatkan yang terbaik. Karena ini lomba pertama gue saat jadi mahasiswa. Menang ataupun gak menang tetap bakalan gue share disini kok ! Jadi, tenang aja !! Semoga bermanfaat dan menginspirasi yaa :)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Generasiku adalah generasi sembilan puluhan. Generasi yang lahir disaat Indonesiaku sedang mengalami krisis moneter, krisis pangan, dan kekrisisan yang lainnya. Generasiku adalah generasi yang lahir di tengah - tengah kebangkitan kembali bangsaku. Saat itu kami hanyalah anak - anak, balita dan bayi - bayi mungil yang tak mengerti apa - apa.
Namun, sekarang berbeda ! Umur termuda dari generasiku sekarang ini adalah delapan belas tahun. Itu berarti generasiku bukanlah generasi anak - anak lagi ! Bukan juga generasi remaja labil. Bukan pula generasi yang duduk di bangku sekolah dasar, bukan juga generasi sekolah menengah. Apalagi, generasi taman kanak - kanak. Bukan !! Usia termuda dari generasiku sekarang sudah menyandang status mahasiswa !  Iya, mahasiswa !!
            Generasiku sekarang sudah menyandang status yang sama seperti dengan orang - orang yang membuat Indonesiaku bangkit disaat kami baru saja lahir. Itu berarti sekarang sudah tugas generasiku untuk meneruskan perjuangan para kakak - kakak kami yang telah membuat Indonesiaku bangkit dari berbagai macam krisis.             Sekarang, giliran generasikulah yang memiliki fungsi sebagai agent of change, iron stock, moral force, dan juga social control.  
            Generasiku sekarang sudah memiliki fungsi sebagai agen perubahan. Generasiku harus memiliki konstribusi nyata untuk merubah Indonesiaku menjadi lebih baik. Banyak cara telah dilakukan oleh generasiku. Sebagai agen perubahan generasiku telah mencoba untuk bersikap kritis di berbagai bidang. Mulai dari bidang pendidikan, politik, dan demokratisasi, sumber daya alam serta ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni serta budaya, lingkungan, kewirausahaan, kepemimpinan, kepoloporan, bahkan agama. Ide- ide itu lalu dituangkan dalam tulisan maupun aksi.
                        Selain sebagai agen perubahan, generasiku juga adalah para calon pemimpin Indonesiaku. Masa depan Indonesiaku ada di tangan generasiku. Bukan hanya sekedar calon, tetapi sudah banyak dari generasiku yang sudah banyak menjadi pemimpin dari Indonesiaku.
            Generasiku juga memiliki fungsi sebagai kekuatan moral bangsaku. Dimana moral Indonesiaku akan tercemin dari moral - moral generasiku. Meskipun ada segelintir dari generasiku yang memiliki moral buruk. Tapi, yang memiliki moral baik lebih banyak daripada manusia - manusia yang mememiliki moral buruk. Sudah banyak hafidz dan hafidzah dari Indonesia yang terkenal hingga ke luar negeri.
            Terakhir, generasiku sekarang juga memiliki fungsi untuk mengontrol penyimpangan - penyimpangan sosial yang terjadi di Indonesiaku.Lagi dan lagi sudah banyak konstribusi nyata yang diberikan oleh generasiku untuk mengontrol penyimpangan - penyimpangan sosial yang terjadi di Indonesiaku. Mereka melakukannya melalui tulisan, diskusi, serta juga aksi turun ke jalan seperti demo dan sebagainya.
            Generasiku lahir disaat Indonesiaku mulai merangkak untuk bangkit. Sekarang, generasiku sudah dewasa. Sudah saatnya generasiku membuat Indonesiaku berjalan untuk bangkit dan pada akhirnya dapat berlari kencang bukan hanya sekedar untuk bangkit dari ketepurukan tetapi berlari untuk mengalahkan bangsa - bangsa lain yang sudah lebih dulu bangkit.
            Sungguh disayangkan beberapa oknum dari generasiku memiliki sikap tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada segelintir manusia dari generasiku justru malah membuat Indonesiaku jatuh kembali. Bahkan luka yang dibuat lebih dalam dari sebelumnya.
            Mereka mengalami degradasi moral , terlena akan kesenangan yang sementara dan berhura - hura, lalu melupakan tugasnya untuk memberikan konstribusi nyata untuk Indonesiaku. Mereka justru lebih mencintai bangsa -bangsa lain dibanding Indonesiaku. Mereka terjebak dalam budaya hendonisme, anti sosial, dan serba instan. Pemikiran mereka masih seperti pemikiran anak – anak yang duduk di bangku taman kanak - kanak, yang hanya ingin bermain dan terus bermain.
            Adapula oknum dari generasiku yang memiliki sifat seperti para remaja labil yang memikirkan dirinya sendiri. Begitu semua kepentingan, kebutuhan, dan keinginannya sudah tercapai maka dia merasa aman dan puas. Dia tidak peduli dengan manusia - manusia disekelilingnya, dia tidak peduli dengan Indonesiaku. Tapi anehnya, dia mengaku mencintai Indonesiaku. Bahkan, baginya tidak ada yang paling mencintai Indonesiaku selain dirinya.
            Tetapi itu hanya segelintir oknum dari generasiku ! Karena yang benar - benar mencintai Indonesiaku dan memiliki konstribusi nyata untuk Indonesiaku lebih banyak daripada mereka yang hanya mencintai Indonesiaku dengan kata – kata atau bahkan tidak mencintai sama sekali. Mereka adalah orang - orang yang sadar bahwa masa depan dari Indonesiaku ada di tulang punggung mereka. Mereka sadar bahwa mencintai Indonesiaku tidak hanya sekedar dengan kata - kata. Tetapi, juga dengan pikiran dan perbuatan. Mereka adalah orang - orang yang telah sadar bahwa mereka bukan remaja lagi, apalagi anak - anak, tetapi mereka adalah orang dewasa yang sudah memiliki empat kewajiban ataupun empat fungsi. Yaitu, agent of change, iron stock, moral force, dan juga social control. 
            Banyak sekali contoh dari generasiku, yang dapat kita lihat di media sosial, televisi, koran, radio, dan sejenisnya, yang memiliki pemikiran dewasa seperti yang diharapkan oleh Indonesiaku. Mereka bertebaran di seluruh bagian dari Indonesiaku.
            Mereka lahir dari berbagi tempat dan kalangan. Ada yang dari keluarga kaya raya, keluarga yang biasa saja, dan sampai keluarga yang sangat amat miskinpun mereka ada. Ada yang terlahir sebagai anak dari seorang pengusaha, anak dari karyawan swasta, anak dari pegawai negeri sipil, anak dari pendagang, anak dari guru, anak dari polisi, anak dari tuknag ojek, anak dari tukang becak, anak dari anggota TNI, anak dari anggota DPR, anak dari presiden, anak dari anggota MPR, anak dari tukang tahu, anak dari kuli, anak dari buruh cuci, anak dari pemulung, anak dari pengemis, anak dari seorang pengangguran, bahkan anak yatim piatu sekalipun.
            Siapapun mereka dan darimana pun mereka aku dan Indonesiaku sangat -sangat amat berterimakasih atas konstribusi nyata yang telah kalian berikan kepada Indonesiaku. Iya, ditengah segelintir manusia daari generasiku yang membuat Indonesiaku jatuh terpuruk sekali. Kalian datang membawa cahaya untuk Indonesiaku.
            Indonesiaku dan terkhusus aku sangangat bangga memiliki generasi seperti generasiku. Semoga generasi – generasi adek - adek kami, generasi - generasi  yang berada di bawah kami dapat membuat Indonesiaku lebih baik lagi dengan konstribusi - konstribusi nyata untuk Indonesiaku agar dapat berlari kencang mengalahkan bangsa – bangsa lain.
            Iya, sekecil apapun konstribusimu itu sangat – sangat amat dibutuhkan oleh Indonesiaku. Tidak harus dengan menciptakan penemuan baru, tidak harus juga membuat tulisan – tulisan essay berisi kritikan, tidak juga harus turun ke jalan, serta tidak juga harus mendapat medali emas atau ip yang cum claude. Jika hal – hal tersebut terlalu berat untuk dilakukan kita, cukup kita dengan membeli dan memakai barang – barang produk buatan Indonesiaku. Maka itu sudah cukup membuat Indonesia bangga.
            Jika dirasa melakukan hal itu pun amat sulit, maka kita cukup dengan tidak membuang sampah sembarangan, maka kau sudah embuat konstribusi yang sangat – sangat amat besar untuk Indonesiaku.

Created by Rahma R. Saraswati

Sumber :

Plagiatisme dalam Dunia Keilmiahan

Assalamu'alaykum :)

Long time no nge- blog !! wkwkwk. Sebenernya gue pengen banget nge-blog tentang perjalanan hijrah gue dari siswa menjadi mahasiswa. Tapi belom ada waktu, sekalinya ada waktu lagi gak mood wkwkwk. Jadi, kali ini cuman pengen share essay bikinan gue aja bekas tugas MPA. Sayang banget kalo cuman kesimpen di laptop. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi ! :)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Plagiatisme berasal dari kata dasar plagiat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, plagiat berarti pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah – olah  karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. Dalam sejarahnya, asal kata plagiat mucul pada abad pertama, Marcus Valerius Martialis seorang penyair dari Roma membuat istilah dalam bahasa latin plagiarius yang berarti mencuri karya orang lain.
            Menurut Wikipedia, dalam buku Bahasa Indonesia :Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal – hal berikut sebagai tindakan plagiarisme : mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri, mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri, mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,  mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri, menyajikan tulisan yang sama dalam kesempampatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal usulnya, meringkas dan memparafasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan meringkas dan memparafasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
            Dalam agama, terkhusus agama Islam, hal ini sangat dilarang. Hal ini dikarenakan suatu karya termasuk ke dalam harta penulisnya atau penemunya bahkan termasuk ke dalam harta yang sangat berharga dibandi harta lainnya.Lalu, apabila kita mengambilnya atau mengakuinya sebagai karya kita tanpa seizin dari pemiliknya, maka hal ini sama saja dengan mencuri.
            Belakangan ini, di tengah kemajuan zaman banyak sekali orang yang melakukan plagiarisme, khususnya di dunia keilmiahan. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyak faktor, yaitu karena malasnya seseorang dalam membuat suatu karya, tidak terlalu percaya diri dengan karya buatannya, ingin diakuinya seseorang sebagai cendikiawan yang hebat, dan rasa iri terhadap cendikiawan – cendikiawan lainnya.
Seperti kata Bang Napi, kejahatan terjadi bukan hanya hanya karena niat pelakunya, namun juga kerena adanya kesempatan. Di era serba modern ini, banyak karya ilmiah ataupun pemikiran – pemikiran dengan mudahnya tersebar luas di internet.Lalu, para pelaku plagiarisme ini dengan mudah mengcopypaste karya – karya tersebut tanpa menuliskan sumbernya dengan secara jelas dan lengkap.       Selain itu, kurangnya pengawasan dan sanksi yang tegas terhadap para pelaku plagiarisme ini, membuat para pelaku tidak takut melakukan plagiarisme.  
Plagiarisme sangatlah berbahaya. Apalagi plagiarisme di dunia keilmiahan. Karena apabila hal ini terus terjadi, lalu membuat para korban plagiarisme di dunia keilmiahan yang notabene adalah para cedikiawan cerdas sakit hati dan tidak ingin berkarya lagi dan yang tertinggal hanyalah para cedikiawan – cendikiawan licik dan pembohong. Jika hal ini terjadi maka hancurlah ilmu pengetahuan. Jika ilmu pengetahuan hancur, maka hancurlah kehidupan. Ditambah lagi dengan orang – orangnya yang licik dan pembohong serta orang – orang yang tadinya cerdas, jujur dan rajin menjadi pemalas karena sakit hati menjadi korban plagiarisme.

Created : Rahma R. Saraswati
           
Sumber :
http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/01/masalah-penggunaan-hak-cipta-dengan.html?m=1

Friday, June 2, 2017

Jalan itu bernama dakwah

Kala dakwah mengajariku,

ketika dulu aku tidak mengerti siapa aku dan untuk apa aku ada.
dakwah mengajariku menjadi seseorang yang hidup untuk orang lain.

Ketika dulu aku merasa lemah pada diriku, dakwah mengajariku bagaimana berjuang hingga menjadikan ku sosok yang kuat.

ketika dulu aku menggugat Allah atas takdirNya, dakwah mengajariku menjadi hamba yang ikhlas terhadap ketentuanNya.

ketika aku terlalu tergesa-gesa mengejar apa yang ku mau, dakwah mengajariku tentang ketekunan dan kesabaran menanti kemenangan.

ketika dahulu aku hanya bermimpi kecil dan selalu berfikir apa adanya, dakwah mengajariku untuk bermimpi besar dan bercita-cita sebanyak mungkin.

ketika dulu aku hidup untuk sendiri, dakwah mengajariku untuk perduli dan peka pada keadaan orang lain.

ketika dulu aku tidak bisa menerima perlakuan buruk orang lain atasku, dakwah mengajariku untuk membalas keburukan dengan kebaikan.

ketika dulu aku selalu merasa tidak mempunyai siapapun untuk menolongku, dakwah mengajariku tentang keyakinan bahwa Allah akan selalu ada untuk hambaNya.

ketika dulu aku tidak bisa menyentuh hati manusia, dakwah mengajariku tentang bahasa hati.

Ya,
dakwah mengajariku tentang banyak hal.

dakwah telah menempaku menjadi sosok yang lebih berarti untuk hidup yang hanya sekali.

dakwah mengajariku tentang cinta sejati.

dakwah mengajariku tentang kekuatan agar aku tak menjadi manusia yang mudah menyerah. dakwah mengajariku dari sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

dakwah mengajariku tentang sebuah keikhlasan.

dakwah mengajariku agar senyumku selalu tersebar dimana saja, meski hatiku sedang mendung.

dakwah mengajariku bagaimana menjadikan dunia ini ada di genggam tangan ku, bukan di hatiku.

hingga ketika Allah memberikan kesedihan, aku tau bagaimana caranya tersenyum lagi:')
dan jalan dakwah ini lah yang ku pilih.

Terimakasih yaRabb, atas segala hal yang terjadi dan atas kebahagiaan yang selalu kau beri❤

----------------------------------

Tulisan di atas adalah tulisan yg saya temukan di TL line saya. Tulisan yg saya temukan di sela -sela menunggu waktu berbuka, tulisan yg saya temukan disaat iman saya sedang futur atau cacat.

Iya ! Tulisan itu benar adanya !

Dahulu sebelum dakwah menyentuh saya, ketika orang lain memarahi saya (mungkin sebagian hanya berniat menasehati), saya akan ikut marah dan membela diri. Tetapi sekarang saya akan diam dan mengakui kesalahan saya (meskipun kadang terlalu gengsi mengakuinya).

Tidak hanya itu, ketika orang lain salah atau menyakiti hati saya, saya ngedumel dan sebagainya, tapi sekarang setelah saya tersentuh oleh dakwah saya menjadi sedih ketika orang berbuat demikian kepada saya. Saya sedih bukan karena apa - apa, cuman saya takut saya tidak bisa memaafkan dia dan saya takut saya pernah menyakiti hati orang lain tanpa saya sadari.


Terakhir, sebelum saya tersentuh dakwah ketika apa yg saya inginkan tidak saya dapatkan. Saya akan sedih. Tetapi, ketika saya sudah tersentuh dakwah saya akan sangat - sangat bahagia. Saya ingat sekali ketika pengumuman SNMPTN kemarin dan saya dinyatakan tidak lolos, bukannya sedih atau apa saya malah sujud syukur. Karena semenjak saya tersentuh dakwah saya tau bahwa semua takdir saya sudah dituliskan sangat indah oleh Dia.

Hmm, betapa Dia mencintai saya, mengenalkan saya pada jalan ini, jalan berliku yg hanya dapat dilalui oleh orang - orang pilihannya. Jalan itu bernama dakwah.

Iya ! Dakwah memang tidak dapat mengubah saya menjadi manusia sempurna. Tapi, dakwah telah mengubah saya menjadi lebih baik dari diri saya yang
dahulu.

Sunday, April 16, 2017

Berteman dalam ketaatan

Bismillaah,

Alhamdullilah UN telah selesai, sekarang break dulu sebentar dan lanjut belajar lagi untuk SBMPTN dan USM. Sesuai dengan janji saya, saya akan menuliskan tentang teman -teman saya yang Insyaa Allah shaleh dan shalehah. Hmm, sebenarnya di dunia ini gada orang yang sempurna. Jadi, semuanya tergantung kita. Kalo prinsip hidup saya sih ambil baiknya, buang buruknya atau jangan lihat siapa yang bicara tetapi apa yg dia bicarakan. Bahkan dari orang yang berkelakuan buruk pun kita bisa ambil hikmahnya lho. Contoh ada teman kita yg suka berkata kasar dan kita risih mendengarnya. Nah, dari dia kita bisa belajar kalo ternyata orang -orang tuh gak suka kalo kita kaya gitu. Iya, istilahnya jangan ngelakuin sesuatu yang kita gak pengen orang lain ngelakuin itu kekita.

Hmm, langsung aja kita mulai yaa..

1. Ciwi - ciwi RDKI, pokoknya setiap bertemu mereka bertambah ghirah di dada ini. Ada Nurhasanah, si calon isteri sholehah. Ada Mahdiyah yang lucu dan pintar bingits. Ada Dessy yang strong banget. Atikah dan Isna yang wow banget deh sampai gabisa lagi gue deskripsiin. Mungkin karena setiap bareng mereka gue ngerasa senasib dan seperjuangan kali ya? Tapi beneran deh mereka tuh orang - orang ekstra sibuk, tapi tetap bisa berprestasi dan hubungan mereka sama Allah juga dekat banget. Kadang gue malu sendiri kalo ketemu mereka.

2. Radhwa Nabilla, kalo bareng ini orang bawaannya pengen hafalan Qur'an mulu. Pokoknya semangat jadi hafidzah nambah deh kalo lagi bareng sama manusia ini.

3. Uswatun Hasanah K.S., ini orang paling setia temenin gue Rohis. Satu hal dari sifatnya yang bikin gue tersentuh. Setiap dia baca sesuatu atau mengetahui suatu ilmu agama yang belum dia tahu, langsung dia lakukan atau pas dia tahu kalo yang selama ini dia lakukan gak sesuai dengan aturan agama dia langsung ngerasa bersalah gitu. Pokoknya manusia ini the best banget deh.

4. Abimanyu, kalo bareng ini orang bawaannya pengen belajar dan shalat mulu. Karena gue kalo ketemu manusia ini, pasti kalo gak lagi belajar, shalat, baca Al- Qur'an, iya pas pulang sekolah. 

5. Variel dan Rayhan, manusia pintar, rajin shalat, gak ambis,dan jujur. Teman gue yang gue maksud di post sebelumnya tentang nyontek. Iya, kedua manusia ini. Mereka jadi inspirasi gue untuk berani benar, walau sendirian.

6. Aqil Fadhilah, ini manusia baik banget suka ngasih orang makanan dan nganterin orang sejauh apapun itu tempatnya. Ini orang suka banget ngebantuin orang. Kadang gue suka malu sendiri kalo ketemu dia, atau mencela dia meskipun itu cuman bercanda.

7. Zulfiqar, gue baru kenal dekat dia sih belakangan ini. Nah, orang ini tuh keliatan cuek, sans, dan masa bodo bahkan kadang terlihat nyebelin. Tapi, ternyata orang ini diam - diam baik. Baik banget malah. Dia tuh diam - diam bantuin nyelesain masalah temannya. Bahkan, minta maaf atas nama temannya kalo temannya salah dan mungkin tanpa temannya tau. Kayaknya selama gue hidup, gue belum pernah ngelakuin ini deh. Minta atas nama gue sendiri aja jarang.

8.Ghiffari Zaka Waly, gue selalu berharap manusia ini terlahir sebagai perempuan. Biar gue bisa berteman sama dia tanpa adanya fitnah. Banyak banget sifat dia bisa jadi pelajaran. Contohnya untuk tidak ambil barang yg bukan milik kita, jadi waktu itu gue kerja kelompok sama dia terus ngelihat Nabati masih ada isinya, terus dia ambil dan dibuang dan bilang dosa kalo kita makan itu, kalo gak ada dia mungkin udah gue makan kali dan masih banyak lagi deh pokoknya. Kadang suka malu kalo ingat gue sering marah/maksa dia ngelakuin sesuatu.

Iya, itu mereka teman -teman gue yg bannyak menginspirasi gue dalam kebaikan. Semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan meridhoi setiap langkah mereka.Dari mereka gue juga sadar kalo dakwah itu gak cuman teriak - teriak/ngomong diatas mimbar tetapi juga tentang memberi teladan.

Thursday, March 23, 2017

Maafkan saya,

Bismillaah,

Mungkin sudah terlambat untuk saya menulis ini, tetapi setau saya tidak ada kata terlambat untuk melakukan suatu kebaikan...

Saya hanya ingin mengatakan "Niat yang baik, dengan cara yang diridhoi-Nya akan menghasilkan hasil  yang terbaik menurut-Nya"

Hmm, kayaknya gausah dijelasin, udah pada mengerti arah dan maksud saya kemana yaa hehehe..

Pertama, tentang "Niat yang baik"  saya rasa semua siswa belajar di sekolah pasti memiliki niat yang baik. Entah itu niatnya untuk menjadi pintar, membahagiakan orang tua, dakwah atau sebagainya. Tidak ada siswa yang belajar di sekolah seharian bahkan sampai ada yang ngalong hanya untuk menjadi koruptor,pencuri, dan sejenisnya bukan??

Kedua, tentang " dengan cara yang diridhoi-Nya" . Maaf sebelumnya mungkin setelah membaca tulisan ini banyak teman -  teman yang akan tersinggung dengan pendapat saya tetapi menurut saya, "Mendapatkan sesuatu dengan cara yang TIDAK diridhoi-Nya  hanya dilakukan oleh orang - orang TIDAK BERKUALITAS"

Kalo memang kita adalah orang berkualitas kita tidak akan melakukan cara -cara tersebut. Baiklah saya tak ingin munafik, saya juga pernah melakukan hal -hal yang tidak diridhoi-Nya itu.

"Yaudah, lo juga sama kan? Terus ngapain lo ngejudge kita adalah orang yang gak berkualitas?"

Maaf saya tidak menjudge Anda, saya hanya ingin mengingatkan Anda dan diri saya pribadi :) . Entah apa yg Anda rasakan setelah melakukan itu, tetapi saya merasakan ketidakbahagiaan setelah melakukannya. Ohiya saya harap teman - teman tidak melihat siapa saya, tetapi apa yang saya sampaikan.

"Halah, bilang aja lo takut nilai lo jelek sendiri !!"

Hmm, saya memang sedih kalo nilai saya jelek, apalagi disaat teman - teman lain nilainya bagus. Tetapi, yang paling menyedikan bukan itu, yang paling menyedihkan adalah ketika saya hanya berdiam diri melihat teman - teman saya yang saya cintai berbuat kemungkaran :'(

Lagipula, kalo nilai saya jelek sendiri, saya tidak akan menyalahkan kalian yang menggunakan langkah yang salah. Tetapi saya akan menyalahkan diri saya sendiri, mengapa saya tidak lebih giat lagi dalam belajar?

Ketiga, tentang "akan menghasilkan hasil yang terbaik menurut-Nya". Karena yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik bagi Dia. Kalo teman -teman sudah melakukan cara yang diridhoi-Nya. Tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Mungkin, itu bukan yang terbaik menurut-Nya :)

Nah,kalo hasilnya ada yang jadi koruptor, penjahat, pencuri dan sebagainya. Berarti cara dia ada yang salah.

"Terus bagaimana caranya biar gue terhindar dari dosa itu?"

Menurut saya yang pertama kali kita lakukan adalah  memilih lingkungan yang baik ! Kalo kita berdiri di lingkungan yang terbiasa melakukan dosa itu, lambat laun kita akan melakukan hal yang sama.

Untuk hal ini saya bersyukur saya mempunyai adik dan teman yang paling anti melakukan dosa itu.

Iya, adik saya semalas apapun dia, sesusah -susahnya dia untuk disuruh shalat,  Insyaa Allah dia tidak akan melakukan dosa itu. Mungkin kalian berpikir ya itu kan kalo di rumah, kalo disekolah iya beda lagi. Hmm, saya tau persis kapan adik saya berbohong  kapan dia tidak berbohong, saya sudah menjadi kakaknya hampir 16 tahun. Jadi, saya sudah hafal ngelakuan dan sifat dia. Ohiya saya tidak mengatakan bahwa meninggalkan shalat itu lebih baik daripada melakukan dosa itu. Tapi sekali lagi saya bilang jangan lihat siapa yang menyampaikan, tetapi apa yang dia sampaikan.

Lalu,teman saya betapa beruntungnya saya mengenal dia  (Insyaa Allah setelah UN saya akan tulis tentang teman -teman saya yang shaleh dan shalehah), mudah - mudahan Allah memberikan keberkahan di dalam hidupnya. Jadi,waktu USBN kemarin saya dan teman saya yang satu lagi tidak bisa mengerjakan soal kimia essay. Lalu dia berkata " Guys, gue mau minta maaf sama kalian. Jadi, kemarin di tempat les gue dikasih soal dan dibahas eh ternyata soalnya sama persis. Gue juga gak tau bakalan sama. Najis deh gue sama tempat les gue." Saya yang mendengar itu hanya diam kaget terkesima. Kalo saya jadi dia mungkin saya akan bilang "untung dibahas ditempat les" atau sejenis itu.

"Iya elo beruntung tumbuh di lingkungan yang begitu ! Nah, lingkungan gue?"

Nah, Anda bisa tuh bergaul dengan kita. Kita kebetulan juga lagi cari teman seperjuangan di jalan Allah hehehe.

Lagipula kalian juga beruntung dikasih kesempatan untuk membaca ini.

Hmm, kayaknya sudah cukup panjang saya menulis. Intinya teruntuk teman -teman saya yang terhindar dari dosa itu, jangan berbangga diri karena setan akan menggoda dengan cara lain.

Teruntuk teman - teman saya yang sudah terlanjur melakukan dosa itu, saya mohon maaf yang sebesar - besarnya karena baru sempat mengingatkan sekarang. Maaf saya terlambat mengatakan ini, mungkin sudah terlambat mencegahnya tetapi sebelum nafas berakhir belum terlambat untuk bertaubat. Mudah - mudahan teman -teman tidak mengulangi hal yang sama dan kita dapat bersama -sama menjadi PELAJAR YANG DIRINDUKAN SURGA. Aamiin

Sekali lagi, maafkan saya telah membiarkanmu melakukan kemungkaran...





*hanya sebuah pengingat untuk diri sendiri





Thursday, March 16, 2017

Pantaskah kita ragu ?

Bismillaah,

Assalamu'alaykum :)

Belakangan ini banyak teman saya yg curhat ke saya tentang bingungnya memilih jurusan dan ketakutan akan tidak diterimanya di PT yang dicita -citakan.

Pertama, banyak dari mereka yang bingung tentang mana yg harus dipilih "menjadi ikan yang kecil di empang yang besar atau menjadi ikan yang besar di empang yang kecil??"

Hmm, mengapa kita harus jadi ikan? Kalo kita bisa menjadi pemilik empang? Lalu membuat empang - empang  kecil menjadi besar dan memberi makan ikan -ikan kecil agar menjadi besar??


Kedua, tentang ketakutan tidak diterimanya di PT yang dicita -citakan.
" Rah, sesuatu yang dimulai tanpa tujuan, akan berakhir tanpa tujuan. Tujuan gue mau jadi ini jadi harus masuk jurusan ini di PT ini rah, tetapi si A , si B, si C, si Z juga mau masuk sini rah. Gimana dong? Gue takut gak dapat di PT ini"

Men, tujuan lo aja udah salah ! Coba deh di buka lagi Al -Qur'annya !

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56)

Iya emang bener sesuatu yg dimulai tanpa tujuan akan berakhir tanpa tujuan. Tetapi tujuan kita hidup untuk apa? Untuk menyembah kepada Allah bukan?

Jadi, pelan -pelan sambil jalan lurusin tujuannya. Nah, kalo awalnya tujuannya udah begitu, kan akhirnya enak tuh.

Insyaa Allah deh pokoknya Dia akan ngasih yang terbaik, ngasih kita takdir yg akan bikin kita dekat dengan tujuan kita yaitu DIA. Kalo udah begitu mau gak diterima di PT manapun kek atau dikasih cobaan seberat apapun, yang penting Allah ridha. Pasti deh bahagia dunia dan akhirat.

Kalo kita takut seperti itu justru kita udah meragukan Allah bro !  Inget Allah seperti apa yang kita sangkakan lho !!

Lagipula menjadi pemilik empang gak perlu nyebur ke dalam empang kan??

Ohiya satu lagi nih, niat yang baik, dengan cara yang diridhoi-Nya, akan menghasilkan hasil yang terbaik menurut-Nya bukan menurut kita, karena yang terbaik menurut-Nya belum tentu terbaik menurut kita.

Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua. Serta kita senantiasa menjadi hamba bersyukur, bersabar, dan ikhlas atas setiap takdirnya. Aamiin







*pengingat untuk diri sendiri

Wassalamu'alaykum :)

Saturday, January 7, 2017

Seperti Kuku

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarktuh :)

Jadi beberapa waktu lalu gue dapat tugas bahasa Inggris buat bikin tulisan gitu, awalnya bingung mau nulis apa nah H-beberapa jam gue dapat inspirasi nih pas lagi motong kuku buat nulis ttg kehidupan. Ceritanya mainstream sih tapi sayang kalo gue keep sendiri.
Jadi berhubung gue sekarang lagi gabut gue share nih disini, siapa tau bisa diambil hikmahnya.Kalo garis besar ceritanya dalam bahasa Indonesia gini nih :

Pada suatu hari ada seorang anak laki - laki yang mendatangi ayahnya dengan wajah marah, sedih dan kesal. Ia marah karena pernikahannya yang tinggal menghitung hari harus batal. Calon istrinya berselingkuh dengan laki - laki lain.

"Ayah, mengapa semua ini terjadi padaku?? Aku telah memberikan segalanya untuknya tetapi mengapa dia mengkhianatiku??" tanya sang anak

"Nak, ayo ikut aku!" 

Sang anak mengkuti ayahnya ke sesuatu tempat. Ternyata ayahnya mengajak anak itu ke salon dan melakukan perawatan pedicure  dan menicure. Sang anak yang sedang kesal lalu bertambah kesal.

"Ayah, mengapa kita kesini? Aku bukan seorang perempuan yang apabila ke salon akan merasa sedikit bahagia !"

"Nak, coba lihat kukumu sekarang menjadi indah dan rapih kan setelah dipotong, dikikir dan sebagainya??"

"Iya Ayah ! Tapi apa hubungannya dengan masalahku??"

"Nak, kamu belum mengerti juga? Ibarat kuku ini adalah kamu, dan yang punya kuku ini adalah Yang Maha Memilikimu yaitu Allah. Kuku ini hanya diam saja ketika bagian dari dirinya dipotong dan dipisahkan dari bagian yang lainnya,kuku ini hanya diam saja ketika ia dikikir karena dia percaya bahwa pemiliknya yang sedang melakukan yang terbaik agar si kuku tetap tampil cantik dan rapih. Begitupula dengan dirimu Nak! Allah sedang mepercantik, memotong dan mengikirmu agar nanti engkau bisa merasakan betapa cantiknya hidup ini !"

Lalu beberapa bulan kemudian akhirnya anak - anak laki itu akhirnya menikah dengan seorang perempuan yg lebih shalehah, lebih baik, lebih cerdas dan lebih cantik.THE END

Semoga bisa menjadi inspirasi buat kita semua yaa :)

Ohiya teman follow akun ig @salamquran yuk ! Disitu bakalan ngebahas ttg tafsir Al-Quran perayat setiap harinya dengan bahasa yg kekinian pastinya...

Terus bagi teman-teman yang lagi nyari penghasilan tambahan bisa nih jualan khimar double hycon dua warna bolak balik, tas hewan anak, mie sayur, dan alat - alat listrik bisa hubungi gue di 0812-193-4836 (WA ONLY) beli grosiran gratis ongkir...

Sekian dari gue maafin kalo belakangan ini blog gue isinya curcolan gue semua yaa, nanti kalo gue informasi pelajaran - pelajaran atau apalah bakalah gue share disini kok..


Wassalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarktuh :)