Friday, June 2, 2017

Jalan itu bernama dakwah

Kala dakwah mengajariku,

ketika dulu aku tidak mengerti siapa aku dan untuk apa aku ada.
dakwah mengajariku menjadi seseorang yang hidup untuk orang lain.

Ketika dulu aku merasa lemah pada diriku, dakwah mengajariku bagaimana berjuang hingga menjadikan ku sosok yang kuat.

ketika dulu aku menggugat Allah atas takdirNya, dakwah mengajariku menjadi hamba yang ikhlas terhadap ketentuanNya.

ketika aku terlalu tergesa-gesa mengejar apa yang ku mau, dakwah mengajariku tentang ketekunan dan kesabaran menanti kemenangan.

ketika dahulu aku hanya bermimpi kecil dan selalu berfikir apa adanya, dakwah mengajariku untuk bermimpi besar dan bercita-cita sebanyak mungkin.

ketika dulu aku hidup untuk sendiri, dakwah mengajariku untuk perduli dan peka pada keadaan orang lain.

ketika dulu aku tidak bisa menerima perlakuan buruk orang lain atasku, dakwah mengajariku untuk membalas keburukan dengan kebaikan.

ketika dulu aku selalu merasa tidak mempunyai siapapun untuk menolongku, dakwah mengajariku tentang keyakinan bahwa Allah akan selalu ada untuk hambaNya.

ketika dulu aku tidak bisa menyentuh hati manusia, dakwah mengajariku tentang bahasa hati.

Ya,
dakwah mengajariku tentang banyak hal.

dakwah telah menempaku menjadi sosok yang lebih berarti untuk hidup yang hanya sekali.

dakwah mengajariku tentang cinta sejati.

dakwah mengajariku tentang kekuatan agar aku tak menjadi manusia yang mudah menyerah. dakwah mengajariku dari sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

dakwah mengajariku tentang sebuah keikhlasan.

dakwah mengajariku agar senyumku selalu tersebar dimana saja, meski hatiku sedang mendung.

dakwah mengajariku bagaimana menjadikan dunia ini ada di genggam tangan ku, bukan di hatiku.

hingga ketika Allah memberikan kesedihan, aku tau bagaimana caranya tersenyum lagi:')
dan jalan dakwah ini lah yang ku pilih.

Terimakasih yaRabb, atas segala hal yang terjadi dan atas kebahagiaan yang selalu kau beri❤

----------------------------------

Tulisan di atas adalah tulisan yg saya temukan di TL line saya. Tulisan yg saya temukan di sela -sela menunggu waktu berbuka, tulisan yg saya temukan disaat iman saya sedang futur atau cacat.

Iya ! Tulisan itu benar adanya !

Dahulu sebelum dakwah menyentuh saya, ketika orang lain memarahi saya (mungkin sebagian hanya berniat menasehati), saya akan ikut marah dan membela diri. Tetapi sekarang saya akan diam dan mengakui kesalahan saya (meskipun kadang terlalu gengsi mengakuinya).

Tidak hanya itu, ketika orang lain salah atau menyakiti hati saya, saya ngedumel dan sebagainya, tapi sekarang setelah saya tersentuh oleh dakwah saya menjadi sedih ketika orang berbuat demikian kepada saya. Saya sedih bukan karena apa - apa, cuman saya takut saya tidak bisa memaafkan dia dan saya takut saya pernah menyakiti hati orang lain tanpa saya sadari.


Terakhir, sebelum saya tersentuh dakwah ketika apa yg saya inginkan tidak saya dapatkan. Saya akan sedih. Tetapi, ketika saya sudah tersentuh dakwah saya akan sangat - sangat bahagia. Saya ingat sekali ketika pengumuman SNMPTN kemarin dan saya dinyatakan tidak lolos, bukannya sedih atau apa saya malah sujud syukur. Karena semenjak saya tersentuh dakwah saya tau bahwa semua takdir saya sudah dituliskan sangat indah oleh Dia.

Hmm, betapa Dia mencintai saya, mengenalkan saya pada jalan ini, jalan berliku yg hanya dapat dilalui oleh orang - orang pilihannya. Jalan itu bernama dakwah.

Iya ! Dakwah memang tidak dapat mengubah saya menjadi manusia sempurna. Tapi, dakwah telah mengubah saya menjadi lebih baik dari diri saya yang
dahulu.