Saturday, August 23, 2014

FRASA


Ciri – ciri :
  1.  Dibentuk oleh dua kata atau lebih.
  2. Dapat berdiri sendiri.
  3. Menduduki satu unsur yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan saja.
  4. Masing – masing unsur tetap mempertahankan makna aslinya.
  5. Di antara konstituennya dapat disisipkan kata.
  6. Urutan kata bersifat kaku atau tidak dapat dibalik susunannya.
  7. Memiliki satu intonasi.
  8. Fonologis kata terakhir umumnya memiliki tekanan yang lebih keras.
  9. Tidak memiliki makna baru.
   Jenis - jenis :
     1.  Frasa Endosentris : Frasa ini mempunyai kedudukan dalam fungsi tertentu, yang dapat digantikan oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat menggantikan frasa itu dalam fungsi tertentu yang disebut unsur pusat (UP). Dengan kata lain, frasa ini adalah frasa yang memiliki unsur pusat.Frasa Endosentris terbagi dua yaitu :
a.     Frasa Endosentris Bersumbu Satu :
                              i.   Frasa Nominal : Kelompok kata benda yang dibentuk untuk memperluas sebuah kata benda ke kiri dan ke kanan. Ke kiri menggolongkan, contoh : beberapa butir telur dan ke kanan sesudah kata benda (inti) berfungsi membatasi, contoh : telur beberapa butir.Frasa nominal dibagi menjadi dua yaitu :
1.     Frasa Setara : Frasa yang tidak memiliki unsur inti dan memiliki relasi antar kata yang kesetaraan atau kesejajaran. Antara kata dapat disisipi kata “dan” & kata “atau”. Contoh : suami istri, bumi langit dll
2.     Frasa Bertingkat  :  Relasi antar kata frasa bertingkat tidak setara atau tidak sederajat sebab salah satu kata menjadi bagian pokok dan kata lainnya menjadi bagian pelengkap. Contoh : rumah bagus, baju baru dll.
                              ii.   Frasa Pronominal : Frasa yang dibentuk dengan kata ganti. Contoh : kami semua, kalian semua dll.
                              iii.  Frasa Verbal : Kelompok kata yang dibentuk denga kata kerja. Contoh : sedang menulis. Contoh : berkerja keras, sedang menulis dll.
                              iv.  Frasa Adjektival : Kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat atau keadaan sebagai inti. Contoh : agak baik, selalu rajin  dll.
b.     Frasa Endosentris Bersumbu Jamak :
                              i.    Frasa Koordinatif : Frasa yang terdiri atas dua unsur pembentuk atau lebih yang sederajat dan dapat saling dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, seperti dan, tetapi, atau, maupun dll.
                              ii.   Frasa Apositif : Frasa yang saling merujuk sesama unsurnya sehingga dapat dipertukarkan satu sama lain. Contoh Indonesia, tanah airku dapat ditukar menjadi tanah airku, Indonesia.
                              iii.  Frasa Atributif : Frasa yang ditandai dengan oleh adanya unsur yang berfungsi sebagai inti danatribut frasa. Contoh : ketua DPR, sekolah inpres dll.
2. Frasa Ambigu : Frasa yang memiliki makna tidak jelas atau bermakna ganda. Contoh : Perancang baju wanita,bisa berarti perancang baju yang berjenis kelamin pria atau orang yang merancang baju pria.
3. Frasa Eksosentris : Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya. Frasa ini tidak mempunyai unsur pusat.Jadi , frasa eksosentris adalah frasa yang tidak punya UP.Berikut beberapa jenis frasa eksosentris :
a.     Frasa Adverbial : Frasa uang mengandung kata keterangan.Contoh nanti malam, besok sore dll.
b.     Frasa Preposisi : Frasa yang mengandung kata depan. Contoh : di sebuah rumah, sejak tadi pagi dll.
c.      Frasa Numerik : Frasa yang mengandung kata bilangan. Contoh : lima botol kecap, sembilah gelas dll.