Saturday, February 7, 2015

Kohesi Gramatikal dan Leksikal sebuah Wancana


                Sebuah wacana pasti terikat oleh konteks.Tanpa konteks , yaitu hanya dengan bahasa, tidak akan tercipta wancana yang dapat dipahami.Sebuah papan nama bertuliskan Awas, anjing galak!, misalnya ,tidak merupakan wacana apabila diletakkan bersama barang yang lain di dalam sebuah gudang tempat penyimpanan barang ronsokan.Sebuah kalimat di dalam teks pun pasti berkaitan dengan kalimat lain yang datang sebelum atau sesudahnya.Demikian pula, di sisi lain, tanpa bahasa, tidak akan ada wancana.
                Ada sesuatu yang menciptakan suatu wacana,yaitu adanya unsur – unsur bahasa yang saling merujuk dan berkaitan secara senmatis ( Halliday dan Hasan 1976 ). Keadaan unsur – unsur bahasa yang saling merujuk dan berkaitan secara semantisitu disebut kohesi.Dengan kohesi, sebuah wancana menjadi padu : setiap bagian pembentuk wancana mengikat bagian yang lain secara mesra dan wajar.
                Kohesi tidak datang dengan sendirinya, tetapi diciptakan secara formal oleh alat bahasa, yang disebut pemarkah kohesi, misalnya kata ganti (pronomina), kata tunjuk ( demonstrativa ), kata sambung ( konjungsi ), dan kata yang diulang . Pemarkah kohesi yang digunakan secara tepatmenghasilkan kohesi dengan jenis sebagai berikut.

A. Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal adalah hubungan semantis antarunsur yang dimarkahi alat gramatikal – alat bahasa yang digunakan dalam kaitannya dengan tata bahasa. Kohesi gramatikal, dapat berwujud :
·         Referensi atau pengacuan
Referensi adalah hubungan antara kata dan objeknya. Dari sudut anilisis wacana, objek yang diacu oleh sebuah kata dapat di luar bahasa dan di dalam bahasa. Referensi dengan objek acuan di luar teks disebut referensi eksoforis, sedangkan referensi dengan objek acuan di dalam teks disebut referensi endoforis. Contoh referensi eksoforis adalah saya dalam Saya belum sarapan pagi ini, yang mengacu pada diri penutur. Contoh referensi endoforis adalah mereka dalam Bapak dan Ibu sudah berangkat, mereka naik taksi.
Bedasarkan tipe objeknya referensi digolongkan atas referensi personal, referensi demonstratif, dan referensi komparatif. Referensi personal ditandai dengan pemakaian pronominal persona, seperti saya dan Anda. Referensi demonstratif ditandai dengan penggunaan demonstrative itu,situ,sana dan sini.Referensi komparatif ditandai dengan pemakaian kata yang digunakan untuk membandingkan, seperti sama,serupa, dan berbeda.Sebagai contoh, dalam kalimat  berikut :
1.       Kami terpaksa menunda keberangkatan ke luar negeri.                 Referensi personal, karena pada kata  kami mengacu pada kata di luar teks.
2.       Saya berbelanja di mal baru kemarin.Di sana  lengkap tersedia barang keperluan sehari – hari.                    Referensi demostratif, karena pada kata sana mengacu pada mal baru.
3.       Rio berusia lima tahu.Umur Dita sama dengan umur Rio.                               Referensi komparatif, karena pada kata  sama mengacu pada lima tahun.
·         Subsitusi atau penyulihan  
Secara definitif subtitusi adalah hubungan antar kata dan kata lain yang digantikannya. Suatu kata dapat digantikan oleh kata lain untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghindari penyebutan berulang.Contoh alat gramatikal yang digunakan untuk menciptakan subtitusi adalah demonstrativa ini,begini, di bawah ini, dan berikut ini  untuk menggantikan kata yang akan disebut; demonstrativa  itu, begitu, demikian, tersebut dan di atas  untuk menggantikan kata yang sudah disebut; dan pronomina persona untuk mengantikan nomina persona yang sudah disebut. Adapun hubungan subtitusi itu dapat terjadi secara nominal ( subtitusi nominal), verbal ( subtitusi verbal), dan klausal ( subtitusi klausal). Contoh berikut memperlihatkan penjelasan tersebut.
1.       Arloji yang saya beli kemarin rusak, tapi untungnya itu bisa cepat diganti.               Subtitusi Nominal dengan kata itu menggantikan frasa nomina arloji yang saya beli kemarin.
2.       Mereka berkerja keras.Kami juga begitu.               Subtitusi verbal, karena kata begitu menggantikan frasa verbal berkerja keras.
3.       Indonesia kalah di final.Ya, saya dengar demikian.               Subtitusi klausal, karena kata demikian menggantikan klausa Indonesia kalah di final.

·         Ellipsis atau pelesapan
Kata yang disebutkan atau dituliskan secara berulang mungkin dapat  menggangu pemahaman. Dalam hal itu, ellipsis atau pelesapan dapat dilakukan untuk menciptakan kepaduan wancana.Yang dimaksud ellipsis adalah penghilangan kata yang dapat dimunculkan kembali dalam pemahamannya.Contoh tuturan berikut menjelaskan definisi ellipsis tersebut.
1.       Yuna mengikuti kuliah Analisis wancana.Agung juga [ mengikuti kuliah analisis wacana].
2.       Karena [Widya ] sakit, Widya tidak dapat mengikuti kuliah hari ini.
Perhatikan bahwa dalam kalimat kedua contoh  pertama tersebut, yang datang dari bahsa lisan, mengikuti kuliah Analisis Wacana dilesapkan (dalam kurung siku , namun tetap terpahami apa yang dilesapkan.Demikian pula dalam kalimat kedua yang datang dari bahasa tulis,Widya dilesapkan dalam anak kalaimat karena telah dimunculkan dalam induk kalimat.Pelesapan dengan cara yang demikian lebih memadukan dan mewajarkan kalimat.
·         Konjungsi atau penghubungan.
Kojungsi atau penghubungan dengan bantuan kata samabung atau konjungsi besar pula peranannya dalam mewujudkan kohesi gramatikal – perhatikan bahwa di sini kata konjungsi digunakan sebagai salah satu jenis kohesi gramatikal sekaligus alat gramatikalnya. Penghubungan dapat dilakukan antar gagasan di dalam sebuah kalimat disebut konjungsi intrakalimat, sedangkan konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan suatu gagasan di dalam kalimat yang berbeda disebut konjungsi antarkalimat.Berikut ini adalah contoh penggunaan konjungsi :
1.       Saya ingin memperdalam bidang saya di universitas luar negeri, tetapi  kesempatan itu belum ada.                Konjungsi intrakalimat, yaitu  tetapi.
2.       Pemerintahan berencana memperluas jaringan telepon tanpa kabel. Oleh karena itu, Pemerintah membuka kesempatan bagi perusahaan swasta yang berminat dan mampu mewujudkan rencana tersebut.           Konjungsi antarkalimat, yaitu   oleh karena itu.

B. Kohesi Leksikal
                Kohesi leksikal adalah hubungan semantic antarunsur pembentuk wancana dengan memanfaatkan unsure leksikal atau kata.Kohesi leksikal dapat diwujudkan dengan :
·         Reiterasi
Reiterasi adalah pengulangan kata – kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata – kata tersebut merupakan focus pembicaraan. Reiterasi dapat berupa :
1.       Repetisi
Repetisi adalah pengulangan kata yang sama.Contohnya, KPK menetapkan Sumardi sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi di perusahaan besar itu. Tersangka saat ini ditahan di Rumah Tahanan Salemba.
2.       Sinonimi
Sinonimi adalh hubungan antar kata yang memilik sama makna.Contohnya, Setelah 34 tahun memendam cinta membara, akhirnya Pangeran Charles dan Camillia Parker resmi menjadi suami – istri. Pasangan pengantin ini menikah pada Sabtu, 9 April 2005.
3.       Hiponimi
Hiponimi adalah hubungan antara kata yang bermakna spesifik dan kata yang bermakna generik.Contohnya, Mamalia mempunyai kelenjar penghasil susu. Manusia menyusui anaknya. Paus pun begitu.
Dalam contoh di atas manusia dan paus merupakan anggata (hiponim) dari kelas mamalia – perhatikan bahwa dalam hubungan hiponimi ini hiperonim tidak perlu disebutkan di depan hiponimnya, seperti mamalia manusia dan mamalia paus. Penggunaan hiponimi membuat wacana lebih efisien.
4.       Metonimi
Metonimi adalah hubungan antara nama untuk benda yang lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya.Contohnya, Maskapai penerbangan Garuda meningkatkan frekuensi penerbangan untuk rute tertentu. Garuda Jakarta – Batam sekarang akan terbang enam kali sehari.
Dalam contoh di atas, yang dimaksud garuda bukanlah burung garuda, melainkan nama pesawat ( atau maskapai penerbangan) yang berasosiasi dengan burung garuda karena kemiripan sifat, misalnya, yaitu dapat terbang.Metonimi membuat wacana lebih menarik dan efisien.
5.       Antonimi
Antonimi adalah hubungan antarkata beroposisi makna.Contohnya, Saat menyaksikan pelaku kejahatan yang berasal dari kalangan miskin dalam berita di televise kandang – kadang muncul persaan simpati. Namun, pada saat yang lain muncul perasaan antipati.
·         Kolokasi
Kolokasi adalah hubungan antarkata yang berada pada lingkungan atau bidang yang sama. Contohnya, Petani di Palembang terancam gagal memanen padi. Sawah yang mereka garap terendam banjir selama dua hari.
Dalam contoh di atas petani berkolokasi secara tepat dengan padi dan sawah sehingga tecipta kohesi wacana.

C. Analisis Aspek Kohesi Gramatikal dan Leksikal

Polisi Periksa Kepala JIS Terkait Kekerasan Seksual Terhadap Anak

JAKARTA — Kapolda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr terkait kasus kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak yang dilakukan 6 orang tersangka dari petugas kebersihan di JIS. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Polisi Dwi Priyatno di Jakarta Selasa (29/4) menjelaskan, Timothy diperiksa masih dalam kapasitas sebagai saksi.
Kapolda Metro Jaya mengatakan, "Kepala Sekolah dan wali kelas sudah kita periksa. Pemeriksaan berkaitan dengan bagaimana mengelola JIS. Kemudian aspek keamanannya. Dan bagaimana pola pengajaran dan ekstra kurikulernya. Untuk sementara (Kepala Sekolah) masih diperiksa sebagai saksi. "Dwi Priyatno menambahkan, kepolisian juga siap berkoordinasi dengan pihak Interpol, terkait dengan dugaan kemungkinan adanya pelaku kekerasan seksual yang sudah meninggalkan Indonesia.
"Siapapun yang berbuat, orang asing sekalipun di wilayah hukum Indonesia tentunya apabila ada bukti kita akan proses penyidikan. Kalau yang bersangkutan pelaku tindak pidana sudah melarikan diri ke luar Indonesia, tentu kita minta bantuan Interpol," ungkap Dwi Priyatno. Tidak menutup kemungkinan pihak penyidik lanjut Dwi, akan memeriksa guru-guru JIS yang lain. Namun, menurutnya belum ada upaya pencekalan terhadap Kepala Sekolah dan para guru yang mengajar di JIS. Mengenai dugaan ada korban lain, pihaknya hingga kini masih menunggu laporan korban. Terutama korban kedua yang sudah melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Erlinda kepada VOA menyayangkan sikap JIS yang terkesan menutupi kasus kekerasan seksual terhadap anak yang diduga sudah berlangsung sejak lama. KPAI mensinyalir ada lebih dari 1 anak taman kanak-kanak JIS yang menjadi korban kekerasan seksual.
Erlinda menduga ada kelompok terorgansir di dalam JIS yang memanfaatkan pengamanan ekstra ketat di JIS sehingga mereka dengan leluasa melakukan kekerasan seksual terhadap anak didik di JIS. KPAI tambah Erlinda tengah melakukan upaya pendampingan psikologis terhadap korban dan pihak keluarga.

Analisis :

1.       Analisis Aspek Kohesi Gramatikal :
a.       Referensi
1)      Timothy Carr terkait kasus kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak yang   dilakukan 6 orang tersangka dari petugas kebersihan di JIS.
2)      Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Polisi Dwi Priyatno di Jakarta Selasa (29/4) menjelaskan, Timothy diperiksa masih dalam kapasitas sebagai saksi.
3)      Kepala Sekolah dan wali kelas sudah kita periksa.
4)      Erlinda menduga ada kelompok terorgansir di dalam JIS yang memanfaatkan pengamanan ekstra ketat di JIS sehingga mereka dengan leluasa melakukan kekerasan seksual terhadap anak didik di JIS.
5)      Siapapun yang berbuat, orang asing sekalipun di wilayah hukum Indonesia tentunya apabila ada bukti kita akan proses penyidikan. Kalau yang bersangkutan pelaku tindak pidana sudah melarikan diri ke luar Indonesia, tentu kita minta bantuan Interpol,"
6)      Erlinda menduga ada kelompok terorgansir di dalam JIS yang memanfaatkan pengamanan ekstra ketat di JIS sehingga mereka dengan leluasa melakukan kekerasan seksual terhadap anak didik di JIS.

Pada contoh kalimat diatas merupakan contoh referensi personal, karena adanya pemakaian pronomina personal, seperti Thimoty Carr, Dwi Priyatno, Kepala Sekolah, Wali Kelas, Erlinda dan penggunaan pronomina “kita” pada kalimat ke 5 dan pronomina  “mereka” pada kalimat ke 6. Akan tetapi dalam wacana diatas tidak terdapat referensi demonstratif dan referensi komparatif.

b.Elipsis
1)      Pemeriksaan berkaitan dengan bagaimana mengelola JIS. Kemudian aspek keamanannya. Dan bagaimana pola pengajaran dan ekstra kurikulernya.
Terdapat pelesapan pada kalimat kedua dan ketiga, yaitu keamananya JIS dan pola pengajaran dan ekstrakulikulenya JIS. Kata JIS tidak ditulis kembali karena sudah dijelaskan pada kalimat pertama.
2)      Namun, menurutnya belum ada upaya pencekalan terhadap Kepala Sekolah dan para guru yang mengajar di JIS.
Terdapat pelesapan pada kalimat di atas, yaitu Kepala Sekolah JIS. Karena, kata JIS telah dijelaskan pada akhir kalimat.
3)      KPAI tambah Erlinda tengah melakukan upaya pendampingan psikologis terhadap korban dan pihak keluarga.
Terdapat pelesapan pada kalimat di atas, yaitu upaya pedampinngan psikologis terhadap pihak keluarga. Karena upaya pedampingan psikologis terhadap telah dijelaskan sebelumnya.

c. Konjungsi
1)      Kemudian aspek keamanannya. Dan bagaimana pola pengajaran dan ekstra kurikulernya.
2)      Tidak menutup kemungkinan pihak penyidik lanjut Dwi, akan memeriksa guru-guru JIS yang lain. Namun, menurutnya belum ada upaya pencekalan terhadap Kepala Sekolah dan para guru yang mengajar di JIS.
3)      Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Erlinda kepada VOA menyayangkan sikap JIS yang terkesan menutupi kasus kekerasan seksual terhadap anak yang diduga sudah berlangsung sejak lama.

2.                   Analisis Aspek Kohesi Leksikal
a. Reterasi
1) Repetisi
                       Pada wacana diatas contoh repetisi dapat dilihat pada paragraf berikut :

Kapolda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr terkait kasus kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak yang dilakukan 6 orang tersangka dari petugas kebersihan di JIS. Kapolda Metro JayaInspektur Jendral Polisi Dwi Priyatno di Jakarta Selasa (29/4) menjelaskan, Timothy diperiksa masih dalam kapasitas sebagai saksi.
Pada paragraf diatas yang merupakan repetisi adalah kata Kapolda Metro Jaya. Pada kalimat pertama dan kalimat kedua terdapat pengulangan kata yang sama.

2) Sinonimi
                Siapapun yang berbuat, orang asing sekalipun di wilayah hukum Indonesia tentunya apabila ada bukti kita akan proses penyidikan. Kalau yang bersangkutan pelaku tindak pidana sudah melarikan diri ke luar Indonesia.
            Pada kalimat diatas kata siapapun yang berbuat, orang asing dan kata yang bersangkutan memiliki makna yang sama.

3) Hiponimi
Penggunaan hiponimi dapat dilihat dai kalmat berikut :

Kepala Sekolah dan wali kelas sudah kita periksa. Pemeriksaan berkaitan dengan
 bagaimana mengelola JIS. Kemudian aspek keamanannya. Dan bagaimana pola pengajaran dan ekstra kurikulernya
Kata yang ditulis tebal merupakan bentuk hiponimi. Karena terdapat bentuk hubungan makna spesifik dan makna generik. Kata bagaimana mengelola JIS merupakan bentuk makna spesifik , sedangkan aspek keamanannyapola pengajaran dan ekstra kurikulernya itu merupakan bentuk makna generik.

4) Metonimi
Contohnya adalah sebagai berikut :

Kapolda Metro Jaya mengatakan, "Kepala Sekolah dan wali kelas sudah kita periksa. Pemeriksaan berkaitan dengan bagaimana mengelola JIS. Kemudian aspek keamanannya. Dan bagaimana pola pengajaran dan ekstra kurikulernya. Untuk sementara (Kepala Sekolah) masih diperiksa sebagai saksi. "Dwi Priyatno menambahkan, kepolisian juga siap berkoordinasi dengan pihak Interpol, terkait dengan dugaan kemungkinan adanya pelaku kekerasan seksual yang sudah meninggalkan Indonesia.
            Pada kata kepolisian merupakan metonimi dari kata Kapolda Metro Jaya, karena kata kepolisian  merupakan kata lain yang berasosiasi  atau yang menjadi atribut dari kata Kapolda Metro Jaya.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak IndonesiaErlinda kepada VOA menyayangkan sikap JIS yang terkesan menutupi kasus kekerasan seksual terhadap anak yang diduga sudah berlangsung sejak lama.
Pada kata Erlinda yang merupakan kategori nomina merupakan atribut karena berasosiasi dengan  Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Kata Erlinda menggantikan posisi bentuk kata Komisioner Komisi Perlindungan  Anak Indonesia.

b. Kolokasi
Contoh kalimat yang berwujud kolokasi adalah sebagai berikut :

Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr terkait kasus kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak yang dilakukan 6 orang tersangka dari petugas kebersihan di JIS.
Pada kalimat di atas kata Kepala Sekolah berkolokasi dengan siswa taman kanak-kanak dan petugas kebersihan.
Kalau yang bersangkutan pelaku tindak pidana sudah melarikan diri ke luar Indonesia, tentu kita minta bantuan Interpol," ungkap Dwi Priyatno. Tidak menutup kemungkinan pihak penyidik lanjut Dwi, akan memeriksa guru-guru JIS yang lain. Namun menurutnya belum ada upaya pencekalan terhadap Kepala Sekolah dan para guru yang mengajar di JIS. Mengenai dugaan ada korban lain, pihaknya hingga kini masih menunggu laporan korban. Terutama korban kedua yang sudah melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Paragraf di atas yang menunjukkan kolokasi adalah Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berkolokasi dengan pelaku tindak pidana, interpol, pihak penyidikdan korban.

Yuwono, Untung (ed).2005.Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.



Wednesday, February 4, 2015

Bola Voli

BAB I
Sejarah Bola Voli
A. Sejarah Bola Voli di Dunia

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.
Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying). Perubahan ini terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
B. Sejarah Bola Voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Belanda untuk mengembangkan olahraga pada umumnya dan bola voli khususnya. Disamping guru-guru pendidikan jasmani, tentara belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli. Di  Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia berkembang sangat pesat diseluruh lapisan masyarakat, sehingga bermunculan klub-klub dikota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI ( Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia )didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama. PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik kedalam maupun keluar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games ke IV dan Ganefo I di jakarta baik untuk pria dan wanita Indonesia.
BAB II
Teknik Dasar Bola Voli

A. Teknik Dasar Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas.Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis,floating dan cekis.

1.            servis tangan bawah
A.   mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki kanan.
B.   bola dipegang dengan tangan kiri
C.   bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
D.   setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul bola
E.   telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna,tangan dapat pula menggenggam.


2. servis tangan atas dibedakan atas :
A. Tennis servis
1.                sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan, kedua lutut agak rendah
2.                tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kirimenyangga bola,tangan kanan di atas bola.
3.                bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter di atas kepala
4.                tangan kanan ditarik kebelakang atas kepala,menghadap depan
5.                lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola
6.               
lecutan tangan diperlukan pada saat perkenaan bola.
B. Floating servis
1.            posisi kaki sama seperti tennis servis
2.            tangan kiri memegang bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis
3.            dengan tangan kiri bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi
4.            setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah bola.
5.            pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
                              i.    dengan tumit tangan
                            ii.    dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan
                           iii.   
memukul dengan tangan tergenggam.

C. Cekis
1.            sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat kejaring.
2.            bola dipegang tangan kiri dan kanan.
3.            saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk
4.            kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam keadaan memegang bola.
5.            bola dilambung keatas kepala dengan kedua belah tangan.
6.            setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan kekanan.
7.            berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas
8.            setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan badan kesamping kiri
9.            perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan tangan.


Service ada beberapa macam:
1.            Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
2.            Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
3.            Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
4.            Yang perlu diperhatikan dalam service antara lain :
A.   Sikap badan dan pandangan.
B.   Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
C.   Saat kapan harus memukul bola.

B. Teknik Dasar Passing

1. Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
A.   Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
B.   tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
C.   Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
D.   Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
E.   Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
F.    Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
G.   Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
H.   Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
I.      Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power
 2. Passing Atas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
A.   Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
B.   Badan sedikit condong ke depan, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola
C.   Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga
D.   Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
E.  
Menggunakan gerakan kaki untuk menambah kekuatan

C. Teknik Dasar Smash ( Spike )

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ).Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) .
Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.

D. Teknik Dasar Membendung ( Blocking )
Bola yang melewati tangan bloker. Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
1.    Jongkok, bersiap untuk melompat.
2.    Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
3.    Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian melakukan block.Block ada dua macam.
1. Block tunggal adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu orang pemain
2.Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang pemain atau lebih.Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan block ganda antara lain adalah memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan dan arah pergerakan bola.
E. Kedudukan Pemain ( Posisi Pemain )
Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero

BAB III
Peraturan Dasar Bola Voli
A. Alat Permainan Bola Voli

1. Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter.  Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

2. Bola

Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).

3. Net

Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter.

4. Sarana Permainan Bola Voli

  1. Panjang garis samping seluas 18 meter.
  2. Lebar lapangan seluas 9 meter.
  3. Lebar garis serang seluas 3 meter.
B. Cara Pemainan Bola Voli
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser  (atau setter),  spiker (smash),  libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan.  Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan.  Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser  harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.
C. Aturan Permainan Bola Voli

1. Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh akan mendapat nilai

2. Sistem Pertandingan

Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.

  1. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  2. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  3. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
  4. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  5. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  6. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  7. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  8. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
  9. Kesalahan meliputi:
    • Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
    • Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
    • Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
    • Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
    • Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
    • Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
    • Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
    • Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
  1. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  2. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  3. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.
BAB IV
Kejuaraan – Kejuaraan Bola Voli di Dunia

A. FIVB World Cup
The FIVB World Cup adalah kompetisi voli untuk laki-laki dan perempuan. Dibuat pada tahun 1965 (laki-laki) dan 1973 (wanita), itu adalah acara kualifikasi internasional untuk Olimpiade. Hal ini tidak menjadi bingung dengan FIVB World Championship atau FIVB Dunia Liga / FIVB World Grand Prix.
Piala Dunia diciptakan pada tahun 1965 dengan tujuan sebagian mengisi kesenjangan antara dua turnamen voli paling penting, Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, yang berlangsung di bolak-4 tahun siklus. Pembentukan kompetisi internasional ketiga akan meninggalkan hanya satu dari setiap empat tahun tanpa peristiwa besar.
Piala Dunia akan diadakan pada tahun mengikuti Olimpiade. Dua tahun pertama turnamen adalah untuk laki-laki voli saja; pada tahun 1973, turnamen perempuan juga diperkenalkan. Awalnya, turnamen masing-masing memiliki host yang berbeda, tetapi pada tahun 1977 kompetisi dipindahkan ke Jepang secara permanen.
Pada 1990-an, angsuran peristiwa internasional tahunan seperti Liga Dunia dan Grand Prix membuat motivasi asli untuk penciptaan Piala Dunia usang. Alih-alih membiarkan acara konsolidasi menghilang karena kurangnya bunga, FIVB memutuskan untuk mengubah format pada tahun 1991: akan diadakan pada tahun sebelumnya, dan tidak mengikuti, Olimpiade, dan itu akan dianggap sebagai Olimpiade internasional pertama kualifikasi turnamen , pemberian pemenang mendapatkan tempat langsung dalam permainan.
Langkah ini disimpan kompetisi. Kemungkinan mengamankan dermaga awal untuk Olimpiade, sehingga menghindari asing dan dalam beberapa kasus prosedur ketat benua kualifikasi, menjadi motivasi yang konsisten bagi federasi nasional untuk berpartisipasi di Piala Dunia. Pada tahun 1995, jumlah tempat Olimpiade diberikan pada kompetisi ditingkatkan menjadi tiga, karena tetap sampai sekarang (2011).

Kompetisi Formula
Piala Dunia adalah yang paling stabil dari semua formula kompetisi dipekerjakan oleh FIVB. Aturan berikut ini berlaku:
1.    Kompetisi berlangsung di Jepang.
2.    Dua belas tim berpartisipasi dalam setiap acara: sepuluh berkualitas, undangan per dua.
3.    Jepang selalu pra-kualifikasi sebagai tuan rumah.
4.    Lima benua juara memenuhi syarat ditambah empat terbaik benua wakil-juara sesuai dengan peringkat FIVB.
5.    Sisa dua tim berpartisipasi melalui kartu liar diberikan oleh FIVB.
6.    Sejak edisi 1999, tim hanya belum memenuhi syarat untuk Olimpiade berikut dapat bersaing di Piala Dunia.
7.    Kompetisi ini dibagi dalam dua fase persis (disebut kaki).
8.    Tim dibagi dalam dua kolam renang.
9.    Pada leg pertama, setiap tim memainkan satu pertandingan melawan semua tim lain di kolam renang nya.
10. Pada leg kedua, setiap tim memainkan satu pertandingan melawan semua tim di kolam lainnya.Pertandingan berlangsung terus-menerus melalui dua minggu, dengan satu hari istirahat setiap dua atau tiga hari. Setiap hari, enam pertandingan yang dimainkan.
11. Klasemen akhir dihitung dengan kriteria voli biasa: jumlah menang, titik rasio (jumlah sum poin dimenangkan dibagi dengan jumlah sum poin yang hilang), rasio set, konfrontasi langsung.
12. Atas tiga tim di klasemen keseluruhan, terlepas dari kolam renang, lolos ke Olimpiade berikut.
13. Turnamen sangat ketat menerapkan line-up pembatasan: hanya dua belas pemain yang diperbolehkan, dan penggantian tidak diperbolehkan, bahkan dalam kasus cedera.

B. FIVB World Grand Prix

World Grand Prix diciptakan pada tahun 1993 sebagai bagian dari strategi pemasaran FIVB untuk mempromosikan olahraga voli dengan mendirikan kompetisi internasional tahunan. Ini adalah model setelah Liga Dunia, acara sukses untuk pria yang telah diperkenalkan tiga tahun sebelumnya.
Grand Prix membuat bola voli putri sangat populer di Asia Timur, kurangnya minat pada bagian dari penonton tetap masih signifikan di seluruh dunia. Hari ini (2004), kompetisi dipertahankan terutama dengan dukungan dari investor Asia.
Anggaran untuk hadiah uang telah berkembang terus sejak tahun 1993, tetapi pada kecepatan yang lebih lambat. Angka-angka telah mencapai $ 1.295.000 dolar pada tahun 2004  sedikit bila dibandingkan dengan $ Liga Dunia 13 juta.
Dominasi sponsor Asian menentukan terobosan besar pertama dengan formula Liga Dunia. Sebagian besar kota-kota yang host pertandingan babak penyisihan berada di Asia. Sebuah negara tuan rumah mungkin atau mungkin tidak memiliki tim nasional voli terlibat dalam kompetisi. Istirahat kedua diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir: di beberapa benua, tim harus memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam kompetisi.

Kompetisi Formula
Rumus kompetisi Grand Prix telah terbukti kurang stabil daripada Liga Dunia. Dalam tahun-tahun berikutnya, perubahan besar kemungkinan akan diperkenalkan dalam upaya untuk membuat bola voli putri lebih menarik bagi penonton. Beberapa aturan yang masih dalam praktek pada tahun 2004 adalah:
1.    Grand Prix memiliki prosedur kualifikasi. Mereka tidak sama di setiap benua: tim mungkin harus memainkan turnamen kualifikasi tertentu, atau mungkin dipersyaratkan berdasarkan Dunia FIVB Peringkat.
2.    Kompetisi dibagi dalam setidaknya dua tahap: a babak penyisihan, dengan sistem rotasi kota tuan rumah, dan satu atau lebih putaran akhir, dengan satu atau lebih negara tuan rumah.
3.    Babak penyisihan dibagi dalam beberapa pekan. Setiap minggu, tim yang berpartisipasi akan diselenggarakan di kolam renang, dan setiap tim memainkan satu pertandingan melawan semua tim lain di kolam renang nya.
4.    Semua permainan di kolam berlangsung selama akhir pekan di kota yang sama. Kota-kota yang sebagian besar berada di Asia. Pools dapat diselenggarakan di negara-negara yang tidak benar-benar terlibat dalam kompetisi.
5.    Ketika semua pertandingan dari babak penyisihan telah dimainkan, n tim teratas (klasemen keseluruhan) lolos ke babak final, dan yang tersisa meninggalkan kompetisi. Nilai n tergantung pada jumlah peserta tim dan format yang akan digunakan dalam final, tetapi biasanya lima atau enam.
6.    Jika terlibat dalam kompetisi, negara tuan rumah otomatis lolos ke babak final.
FIVB telah mencoba format yang berbeda untuk babak final. Awalnya, itu adalah round-robin Top Four sistem di mana empat tim bermain melawan satu sama lain dan pemenang ditentukan oleh jumlah kemenangan, rata ditetapkan, rata-rata titik, konfrontasi langsung. Untuk beberapa tahun sekarang (2004), yang paling umum digunakan adalah format campuran: perempat finalis yang diselenggarakan di dua kolam renang, dan dua tim teratas di kolam renang masing-masing memainkan semifinal dan final sesuai dengan format Olimpiade.
Pada babak penyisihan, tim biasanya diberikan hak untuk bekerja dengan daftar delapan belas pemain, dari mana pelatih membangun dua belas pemain line-up yang akan digunakan di akhir pekan tertentu. Untuk babak final, hanya dua belas pemain yang diperbolehkan.

C. FIVB Liga Voli Dunia
Liga Dunia diciptakan pada tahun 1990 sebagai bagian dari program pemasaran yang intensif yang akan menjadi tanda khusus dari kegiatan FIVB di dekat akhir abad ini. Idenya adalah untuk mempromosikan olahraga voli dengan mendirikan sebuah kompetisi tahunan yang akan menarik bagi penonton di seluruh dunia.
Pada saat itu, kompetisi internasional yang melibatkan tim teratas voli (misalnya, Olimpiade, Kejuaraan Dunia) berlang-sung hanya dalam 4-tahun siklus, dan biasanya terbatas pada kota tuan rumah atau negara. Sebaliknya, Liga Dunia dirancang untuk dimainkan secara satu tahun, dengan sistem berputar kota yang memungkinkan setiap tim untuk menjadi tuan rumah sejumlah pertandingan di babak penyisihan. Pembatasan lebih lanjut pada partisipasi, seperti penyiaran lokal wajib, memastikan TV besar & liputan media.
Strategi FIVB pada akhirnya terbukti visioner: pada pergantian abad, Liga Dunia sepenuhnya konsolidasi sebagai peristiwa voli internasional utama. Hadiah murah dalam bentuk tunai  1990-2004, jumlah sum yang dihabiskan untuk hadiah uang melonjak dari $ 1 sampai $ 13 juta dolar  kompensasi dalam mata federasi nasional untuk relatif kurangnya kompetisi tradisi dan prestise.
Menyusul keberhasilan Liga Dunia, FIVB meluncurkan proyek adik pada tahun 1993 untuk bola voli putri, Grand Prix. Itu sangat efektif di Asia Timur, di mana jenis ini acara telah menjadi sangat populer, namun hasilnya dalam skala dunia masih tetap takut-takut.
Brasil dan Italia adalah tim-satunya yang berpartisipasi dalam semua edisi Liga Dunia.
BAB V
   Atlet Bola Voli Terbaik di Dunia
1.   
y
“Karch” Kiraly - Charles Kiraly adalah satu-satunya pemain yang memenangkan medali  emas Olimpiade di kedua versi, indoor dan pantai olahraga. Kiraly bermain untuk tim voli UCLA Bruins 1979-1982, memenangkan penghargaan untuk Most Outstanding pemain pada tahun 1981 dan 1982. Dia memimpin UCLA tiga NCAA Men `s Voli Championships pada tahun 1979, 1981 dan 1982, kehilangan hanya 5 game di 4 musim . Secara populer dijuluki "Voli Thunderball," Kiraly menjadi fixture dari tim nasional AS, memenangkan medali emas Olimpiade pada tahun 1984 dan sebagai kapten pada tahun 1988. Dia terpilih sebagai pemain dunia terkemuka oleh Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) pada tahun 1986 dan 1988.
2.    Giba - Gilberto Godoy Filho Amaury de, umumnya dikenal sebagai Giba, adalah pemain Brasil saat ini, dengan klaim yang pasti untuk dimasukkan di pemain hebat sepanjang masa. Meskipun tidak terlalu tinggi di 192 cm, Giba memiliki kecepatan yang mengagumkan dan kemampuan atletik, membuatnya terbaik sayap-spiker di dunia. Ia telah menjadi anggota penting dari tim nasional Brazil, Juara Dunia memerintah yang telah mendominasi olahraga di tahun 2000-an, memenangkan emas di Olimpiade 2004 dan perak pada tahun 2008. Giba terpilih sebagai Most Valuable Player di Olimpiade 2004, 2006 dunia Liga 2006 Kejuaraan Dunia, Piala dunia 2007 FIVB dan 2007 game Pan-Amerika.
3.    Lang Ping - "Jenny" Lang Ping dipilih untuk tim nasional Cina menjelang akhir tahun 1978. Bermain sebagai kepala spiker, dia dijuluki "Iron Hammer" untuk paku kuat nya ditandai dengan melompat tinggi, gerakan lengan gaya, cepat dan pukulan ke bawah kuat, taktik bervariasi dan tingkat keberhasilan yang tinggi. Dia mengarahkan tim Cina untuk keberhasilan Piala Dunia pada tahun 1981 dan 1985, gelar Kejuaraan Dunia pada tahun 1982 dan menang atas Amerika Serikat untuk mengambil medali emas di Olimpiade 1984.
4.    Alejandrina Mireya Luis Hernández - Umumnya dikenal sebagai Mireya, internasional Kuba ini terkenal karena kemampuannya melompat spektakuler nya, meskipun hanya 176 cm tinggi. Bagian dari tim Kuba sukses di Olimpiade 1983 dan 1987 Pan-Amerika, Mireya meraih medali emas dengan Kuba di Olimpiade 1992, judul mereka berhasil mempertahankan pada tahun 1996. Dia memimpin tim Kuba untuk sukses dalam perdana FIVB World Grand Prix 1993 dan Word Championships pada tahun 1994 dan 1998. Dia pensiun setelah Grand Prix kedua dan medali emas Olimpiade ketiga pada tahun 2000.

Liga Dunia adalah kompetisi untuk pria tahunan yang telah beroperasi sejak tahun 1990. Brasil dan Italia telah menjadi negara yang paling sukses, dengan 8 kemenangan masing-masing. 2009 Acara, dimainkan dari 12 Juni-26 Juli melihat Brasil mengalahkan Serbia 3-2 di final, Brasil mengumpulkan medali emas ke-8 dan Serbia 2 medali perak berturut-turut. Rusia mengalahkan Kuba 3-0 dalam playoff untuk medali perunggu. Voli telah menjadi cukup populer untuk dimasukkan dalam sportsbooks paling taruhan online dan dapat memberikan tambahan menarik / alternatif untuk bertaruh pada League One sepakbola.

Dafar Pustaka