Friday, July 4, 2014

Sejarah Peradaban Islam di Belanda

Belanda memang terkenal dengan kincir anginnya. Hampir di seluruh penjuru negeri terlihat putaran kincir dari kejauhan. Namun tidak hanya kincir angin yang banyak kita temui di berbagai  penjuru  kota  di  Belanda,  yang  luas negaranya hampir menyamai Provinsi Jawa Barat di Indonesia ini, ternyata  di Negara yang terkenal dengan bunga tulipnya ini Anda pun takkan kesulitan mencari masjid untuk beribadah setelah menikmati keindahan  negara penghasil keju ini. Meskipun  di Belanda mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Kristen. Namun ada  sekitar  400  lebih masjid tersebar  dan akan banyak  kita temui di berbagai kota besar di negri itu. Tak hanya masjid tapi juga  43 SD Swasta, 2 sekolah menengah swasta dan 2 universitas Islam pun berdiri di Belanda tepatnya di daerah Rotterdam dan Schiedam . Untuk mencari umat muslim yang tinggal di sana pun tak terlalu sulit. Meskipun mayoritas penduduk  di sana beragama Kristen. Hal itu di karenakan  lebih dari  satu  juta umat  Islam  telah  ada  dan  tinggal di Belanda. Mulai dari Amsterdams, Den Haag, Einhoven, dan  juga di berbagai daerah lainnya. Para umat muslim yang berada di sana pun bermacam-macam , ada yang menggunakan atribut keIslamannya secara lengkap seperti menggunakan  sorban,  jilbab  atau  kerudung  ada  pula  yang  berpakaian secara biasa saja,  hal tersebut  merupakan  hal  yang umum  di temui.
Kegiatan keagamaan Islam pun semakin menggeliat di negara itu. Geliat kegiatan Islam di Belanda tak lepas dari keberadaan umat Islam yang  jumlahnya  mencapai satu juta jiwa,  mereka  itu adalah warga negara asli dan pendatang , jumlah tersebut mencangkup angka empat hingga enam  persen populasi yang mencapai 16 juta jiwa. Dari angka yang di sebutkan itu, menjadikan Belanda memiliki  posisi yang  istimewa di mata umat muslim Eropa,  sehingga Belanda pun menjadi negara Eropa kedua terbesar  penduduk muslimnya, bila di lihat prosentase penduduk setelah Prancis.

Awal Mula Islam di Belanda
Islam memang merupakan agama yang paling pesat perkembangannya, hal itu tak terlepas dari hubungan  antar  Islam  dan Belanda yang telah memiliki rentang sejarah panjang bahkan sejak abad ke -17. Karenanya, kontribusi umat Muslim terhadap kemajuan yang dicapai negeri Belanda, sangatlah besar. Dan besarnya kontribusi umat Islam itu, sanggup mewarnai kebijakan negara dalam  menghormati kebebasan beragama dan toleransi. Muslim di Belanda, seperti penduduk lainnya menikmati hak-hak dasar untuk kebebasan berbicara, agama, pendidikan, dan berorganisasi sebagaimana termaktub dalam Konstitusi.
Sejarah umat muslim di belanda bisa diurut dari tahun 1960an, saat dimana  pemerintah Belanda mendatangkan tenaga asing, dan kebanyakan tenaga asing tersebut didatangkan  dari kawasan mediterian, karena pada saat itu negara Belanda sedang mengalami kekurangan tenaga kerja . Dan kemudian Imigran asal Turki dan Maroko ini pun menyiarkan  Islam di Belanda. Selain imigrant asal Turki, Maroko dan Indonesia yang menyebarkan Islam di Belanda, terdapat juga muslim asal Bosnia, Iran, Afganistan, negara-negara bekas Uni Sovyet yang menjadi warga negara Belanda melalui proses suaka politik, yang menambah daftar umat Islam yang berada di Belanda.

Muslim Pertama di  Belanda
Selain itu Islam di Belanda awalnya  juga diperkenalkan oleh sekelompok mubaligh Ahmadiyah. Kelompok yang menamakan dirinya Holland Mission, kelompok  ini giat berdakwah melalui diskusi dan berbagai tulisan. Mereka juga menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Belanda. Dalam In het Land van de Overheerser karya Harry A Poeze, seperti dikutip Muhammad Hisyam dalam buku PPME (Perkumpulan Pemuda Muslim se-Eropa) Sekilas Sejarah dan Peranannya dalam Dakwah Islam di Nederland, dan ternyata orang Islam pertama yang datang ke Belanda justru adalah Abdus Samad,  yang merupakan Duta Besar Kesultanan Aceh untuk Belanda, pada tahun 1602. Hanya saja,  kedatangan Abdus Samad ketika itu tidak dalam misi untuk  dakwah,  melainkan hanya berkunjung dengan waktu yang juga begitu singkat.
Selain Ahmadiyah, Islam pun mulai berkembang melalui orang-orang Indonesia. Ketika Belanda menerapkan politik etis, orang-orang Indonesia yang sebagian besar beragama Islam, berdatangan ke Belanda. Pada 1930-an, mereka mendirikan Perkoempoelan Islam. Organisasi, yang didirikan seorang Belanda Van Beetem yang kemudian berganti nama menjadi Mohammad Ali, perkumpulan itu pun diakui pemerintah Belanda, dan merupakan organisasi Islam pertama.
Selanjutnya,  pada 1951-1952,  sekitar 12 ribu anggota KNIL yang sebagian besar berasal dari Maluku, sebanyak 200 di antaranya beragama Islam, datang ke Belanda. Mereka yang semula ditempatkan dalam satu kamp dengan non-Muslim, lalu memisahkan diri dan bergabung sesama Muslim di kamp Wijldemaerk, Desa Balk, Provinsi Friesland. Di sinilah mereka membangun Masjid An-Nur yang dipimpin Haji Ahmad Tan. Sebagian lain, yang pindah ke Riiderkerk, mendirikan Masjid Baiturrahman yang indah pada 1990. Masjid ini pendanaannya pun  dibantu oleh Pemerintah Belanda.

Organisasi-Organisasi Islam di Belanda 
Negara Belanda pun tenyata telah mendirikan  beberapa organisasi-organisasi Islam di antaranya seperti, Nederlendse Islamitische Parlement (NIP), yang merupakan organisasi Islam Belanda yang bergerak dalam bidang penggalangan dan penyatuan organisasi-organisasi Islam di Belanda. Selain Nederlendse Islamitische Parlement  (NIP) terdapat pula Federasi Organisatie Muslim Nederland (FOMN). Federasi ini berfungsi untuk mewakili kepentingan umat Islam dalam hubungannya dengan pihak Pemerintahan Belanda. 

Sumber :
http://muzakki.com/pengetahuan/dunia-islam/5-islam-di-negeri-kincir-angin.html

No comments:

Post a Comment